ARTIKEL FOTOSINTESIS
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNyalah penyusun dapat menyelesaikan artikel biokimia tanaman ini
dengan tepat pada waktunya.
Selama pencarian data sampai penyusunan artikel ini mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Artikel
ini dibuat sebagai tugas pengganti pada mata kuliah biokimia tanaman
semester III program studi agroekoteknologi fakultas pertanian
Universitas Lambung Mangkurat.
Penyusun menyadari dalam artikel ini terdapat banyak kekurangan baik teknik penulisan maupun isi artikel ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan artikel ini. Akhirnya semoga makalah ini bermaanfaat bagi kita semua.
Banjarbaru, Desember 2011
Penyusun
FOTOSINTESIS
Fotosintesis
adalah proses pembentukan zat makanan (glukosa) pada tumbuhan yang
menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar
matahari.
Fotosintesis
sangat penting bagi kehidupan. Selain menghasilkan zat makanan pada
tumbuhan, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi
pernafasan manusia. Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan.
Proses fotosintesis ini tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya
pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Disamping itu proses
fotosintesis juga dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum
cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pigmen pada
jaringan daun.
Kloroplas
adalah salah satu pigmen fotosintetik yang berperan penting dalam
proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari. Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.
Pigmen
fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi
cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk
akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis
yang dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan
yang menangkap energi matahari (klorofil).
Persamaan reaksi kimia fotosintesis adalah sebagai berikut :
H2O (air) + CO2 (karbondioksida) + cahaya → CH2O (glukosa) + O2 (oksigen).
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.
A. Tumbuhan C3
|
Pada
tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan
substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam
proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan
untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses
pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping,
yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir
ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih
menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan
bertambah besar.
Tumbuhan
C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di area
dimana intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang
dan dengan konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi,
dan juga dengan air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada
dalam area dengan konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi sebab
Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke dalam Rubp sebagai
pengganti molekul karbondioksida. Konsentrasi gas karbondioksida yang
tinggi menurunkan kesempatan Rubisco untuk menyertakan molekul oksigen.
Karena bila ada molekul oksigen maka Rubp akan terpecah menjadi molekul
3-karbon yang tinggal dalam siklus Calvin, dan 2 molekul glikolat akan
dioksidasi dengan adanya oksigen, menjadi karbondioksida yang akan
menghabiskan energi.
Pada
tumbuhan C3,CO2 hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP.
Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah Contoh
tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, kentang, dll.
Siklus Calvin
Siklus Calvin disebut juga Reaksi gelap yang merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di
stroma. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi terjadi pada bagian
kloroplas yang disebut stroma.
Tempat terjadinya Reaksi gelap
Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Secara
umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu
fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan
atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa
1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat
karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6
karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul
3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi
oleh 12 ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat
difosforilasi lagi oleh 12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3
fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa atau
jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6
ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses
pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.
Fotosintesis
ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk
setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat.
Kebanyakan tumbuhan yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan
C3.
Kondisi
lingkungan yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang panas, kering,
dan terik-kondisi yang menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini
menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga
terjadi fotorespirasi.
B. Tumbuhan C4
Tumbuhan
C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Pada tanaman C4,
CO2 diikat oleh PEP (enzympengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat
mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi
terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok
sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis
daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel
“bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana
kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2
pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk
bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat
rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga
reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat
tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan
meningkatnyaCO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman
C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang
berlebihan. Contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu
Tetapi
pada sintesis C4,enzim karboksilase PEP memfiksasi CO2 pada akseptor
karbon lain yaitu PEP. Karboksilase PEP memiliki daya ikat yang lebih
tinggi terhadap CO2 daripada karboksilase RuBP. Oleh karena itu,tingkat
CO2 menjadi sangat rendah pada tumbuhan C4,jauh lebih rendah daripada
konsentrasi udara normal dan CO2 masih dapat terfiksasi ke PEP oleh
enzim karboksilase PEP. Sistem perangkap C4 bekerja pada konsentrasi CO2
yang jauh lebih rendah.
Tumbuhan C4
dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin yang
menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan yang memfiksasi CO2 menjadi APG di sebut spesies C3, sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll)
Reaksi dimana CO2
dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat adalah melalui
penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk oksaloasetat
dan Pi. Enzim PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan yang
hidup dan enzim ini yang berperan dalam memacu fiksasi CO2 pada tumbuhan C4. enzim PEP-karboksilase terkandung dalam jumlah yang banyak pada daun tumbuhan C4,
pada daun tumbuhan C-3 dan pada akar, buah-buah dan sel – sel tanpa
klorofil lainnya ditemukan suqatu isozim dari PEP-karboksilase.
Reaksi
untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat dirangsang oleh enzim
malat dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya disediakan oleh NHDPH.
Oksaleasetat harus masuk kedalam kloroplas untuk direduksi menjadi
malat.
Pembentukkan
aspartat dari malat terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino
lain sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut transaminasi.
Pada tumbuhan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
- sel mesofil
- sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.
Sel
seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat
disekitar berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan
permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus
calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organic dalam mesofil.
Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2
pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP
karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan
atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui
plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas pembuluh, senyawa berkarbon
empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam materi organic oleh robisco dan siklus Calvin. Dengan cara ini, fotosintesis C4
meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini
sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang
banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.
C. Tumbuhan CAM
Tumbuhan C4 dan CAMlebih adaptif di daerah panas dan kering. Crassulacean acid metabolism ( CAM),
tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk
fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam
hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu
kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan
menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat taruh di
ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili.
Tanaman
CAM , pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi
dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada
hari berikutnya ( siang hari ) pada saat stomata dalam keadaan tertutup
terjadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2
melalui kegiatan Rudp karboksilase. Jadi tanaman CAM mempunyai beberapa
persamaan dengan kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem
penambatan CO2.
Pada
C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat
sementara. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae,
Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium
lanceanum.Beberapa tanaman CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan
lingkungan lebih baik.
Beberapa
spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan
tumbuhan lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari
dan menutupnya pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah
tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh da daerah kering. Dengan menutup
stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat
mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada
daerah kering tersebut.
Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM).
Dinamakan
demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan
dari famili crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae,
Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan
Oncidium lanceanum.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4
dalam hal karbon dioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam senyawa
organic intermediet sebelum karbon dioksida ini memasuki siklus Calvin.
Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua langkah ini
terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis
sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk sementara.
Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin berlangsung
selama siang hari.
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar