ORDO LEPIDOPTERA
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN [ DPT ]
KATA
PENGANTAR
Untaian
syukur kepada Allah Swt, senantiasa terpanjatkan atas ragam nikmat yang telah
dan senantiasa tercurah dalam dimensi kehidupan ini. Nikmat sehat, iman, dan
ilmu adalah nikmat tak terkira dari Allah dan merupakan kekuatan maupun
motivasi tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan tugas salah satu mata
kuliah Entomologi. Makalah ini memberikan gambaran mengenai Ordo Lepidoptera
dan hal – hal terkait organisme tersebut.
Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan
tambahan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua. Akhir kata, tiada gading yang
tak retak, demikian pula dengan tugas atau makalah ini, masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap penulis nantikan
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Serangga
atau yang biasa dikenal dengan sebutan insekta merupakan
kelas yang paling dominan dan beragam di permukaan bumi. Dalam kehidupan dan
interaksinya dengan makhluk hidup lain, khususnya manusia, serangga memiliki
peranan baik yang menguntungkan maupun peranan merugikan. Beberapa serangga
berperan dalam membantu proses penyerbukan tanaman, berperan sebagai sumber
makanan bagi organisme lain, dan sebagainya. Disisi lain, beberapa jenis
serangga turut menyebabkan kerugian, antara lain sebagai hama, sebagai parasit,
maupun sebagai vektor penyakit.
Salah satu ordo dalam kelas insekta yang juga memiliki
keunikan dan peranan penting dalam kehidupan adalah ordo Lepidoptera. Ordo
Lepidoptera merupakan serangga yang termasuk dalam kelompok Holometabolous,
yaitu serangga yang memiliki empat tahapan siklus hidup. Seperti halnya
organisme lain, Lepidoptera juga memiliki sistem organ yang menunjang
kehidupannya, yang kesemua itu tercakup dalam karakterisik maupun keunikan dari
Ordo Lepidoptera. Selain itu, hal penting lainnya dalam Ordo Lepidoptera ialah,
secara ekologi organisme ini berperan
dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keragaman hayati.
.
Manfaat
Agar
parapembacalebihmengertiakanordo Lepidoptera ini.
Dimanaordoinimemilikisiklushidup yangsempurnadibandingkandenganserangga-seranggalainnya.Agar
pembacamengetahuiperanordo Lepidoptera inipadakehidupansekitar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Umum Lepidoptera
v
Definisi
Lepidoptera artinya adalah "scaled
wings" atau "bersayap sisik" (lepis, sisik dan pteron, sayap). Sisik-sisik ini yang
nantinya akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna yang cerah.
v
Anatomi
Kupu-kupu merupakan serangga yang masuk dalam
ordo Lepidoptera. Kebanyakan kupu-kupu mempunyai struktur tubuh atau
anatomi yang sama. Tubuh kupu-kupu dewasa terdiri dari 3 bagian ,
kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).
Kepala (Head) – kepala adalah bagian dari
serangga yang berisi otak, 2 mata kompon, probosis dan faring (tenggorokan,
dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2 antena yang terpasang di
kepala.
Antena (Antennea) – antena adalah alat
sensor yang terdapat di kepala serangga dewasa. Antena ini digunakan
untuk mencium dan keseimbangan. Kupu-kupu mempunyai 2 antena dengan ujung yang
sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club.
Mata kompon (Compound Eye) – mata kompon
kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata kompon
serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning
saja.
Probosis (Proboscis) – kupu-kupu dewasa
menghisap nektar bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau
mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis
ini akan digulung melingkar seperti selang air.
Palp labial (Labial palps) – palp labial
membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu itu merupakan makanan atau
bukan.
Dada (Thorax) – dada adalah bagian
diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana kaki dan sayap terpasang.
Sayap depan (Forewing) - fore wing adalah
sepasang sayap yang berada paling atas.
Sayap belakang (Hindwing) - hind wing
adalah sepasang sayap yang berada paling bawah.
Kaki (Legs) – kupu-kupu mempunyai
sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang
di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor
penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandungan kimia
pada tempatnya hinggap.
Perut (Abdomen) – perut merupakan bagian
ekor serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital seperti
jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi (pembuangan sisa
metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian
besar sistem pencernaan.
B.
Ciri-Ciri Morfologi Lepidoptera
·
Lepidoptera berasal dari bahasa Latin
yang artinya sayap bersisik
·
Dari ordo ini, hanya stadium larva
(ulat) saja yang berpotensi sebagai hama namun beberapa diantaranya ada yang
predator.
·
Serangga dewasa umumnya sebagai
pemakan/pengisap madu atau nektar.
·
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus
dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni.
·
Termasuk Endopterygota
·
Pada kepala dijumpai adanya alat mulut
seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit.
·
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa
tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya
mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
·
Metamorfose bertipe sempurna
(Holometabola)
·
Metamorfosisnya melalui stadia : telur -
larva - kepompong - Imago (dewasa)
·
Larva bertipe polipoda, memiliki baik
kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
C.
Siklus Hidup Lepidoptera
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu
memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup
selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan
spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi dorman
ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.
Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau
banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim,
yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu bertelur lebih sekali dalam setahun.
Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit
berabung keras yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin
yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempatberkembang sepenuhnya. Setiap telur memiliki
pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu mikropilyang
bertujuan memungkinkan masuknya sperma
untuk bergabung dengan sel telur.
Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola
maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun
dengan bahan perekat khusus yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu
berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat
membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini
jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat
ini sungguh keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa
dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada
tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang
sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur
dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang
keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang,
harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim
semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang bisa bertelur pada musim semi agar
telur dapat menetas pada musim panas.
Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat,
memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk
mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies
seperti Spalgis epius
dan Liphyra brassolis
yang memakan serangga.
Beberapa larva, terutama yang tergolong
dalam Lycaenidae,
menjalin hubungan yang saling menguntungkan
dengan semut. Beluncas berhubungan dengan semut dengan menggunakan getaran yang
dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.Semut sedikit
banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan
rembesan madu.
Beluncas membesar melalui serantaian
tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani
proses yang disebut apolisis,
yang mana kulit ari,
yaitu lapisan luar keras yang terbuat dari campuran kitin
dan protein-protein
khusus, dikeluarkan dari epidermis
yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah.
Di akhir setiap instar, larva itu bersalin
kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan menghasilkan pigmen
dengan cepat.[6]Proses
menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Corak kepak kupu-kupu mulai
berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki
tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasang prokaki
yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu
krusye yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Beberapa ulat bisa menggembungkan
sesebahagian kepalanya supaya mirip ular sebagai langkah pertahanan. Ada juga
yang dilengkapi dengan mata palsu agar lebih efisien. Beberapa beluncas
memiliki struktur khusus bergelar osmeterium
yang dibokongkan untuk merembeskan bahan kimia yang busuk pada tujuan
pertahanan juga.
Tumbuhan perumah sering mengandung bahan
beracun di dalamnya yang dapat dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai
tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan burung dan predator-predator yang
sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-warna peringatan
merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai aposematisme.
Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk melindungi
tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan
langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya.
"Perlombaan senjata" ini telah memicu evolusi bersama sesama serangga
dan tumbuhan perumahnya.
Kebanyakan ulat tubular, tubuh
tersegmentasi. Mereka memiliki tiga pasang kaki sejati pada tiga segmen dada,
hingga empat pasang proleg pada segmen tengah perut , dan seringkali satu
pasang proleg pada segmen perut terakhir. Ada sepuluh segmen perut. Keluarga
Lepidoptera berbeda dalam jumlah dan posisi dari proleg. Beberapa ulat yang
fuzzy (yang berarti mereka memiliki rambut), dan mereka yang paling mungkin
menyebabkan gatal-gatal tangan jika tersentuh.
Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ;
setiap tahap peralihan disebut instar . The rontok terakhir membawa mereka ke
dalam pupa tidak aktif atau tahap kepompong.
Seperti semua serangga, ulat bernapas
melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang sisi dada dan perut yang disebut
spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke jaringan tracheae. Sebuah ulat
beberapa keluarga Pyralidae adalah air dan memiliki insang yang membiarkan
mereka bernapas di bawah air.
Ulat memiliki sekitar 4.000 otot
(dibandingkan dengan manusia, dengan 629). Ulat rata-rata memiliki 248 otot di
segmen kepala sendiri.
Ulat bergerak dengan meluncur organ
internal mereka maju menggunakan kontraksi otot-otot, yang memanjang pertama
torso dan kemudian kontrak seperti Slinky. Mereka adalah salah satu-satunya
organisme diketahui bahwa menggunakan metode bergerak. Cara lain untuk
menjelaskan proses ini adalah:-pertama, tubuh-nanti
PENGLIHATAN
Ulat tidak punya visi yang baik. Mereka
memiliki serangkaian enam mata ikan kecil atau ' stemmata 'di setiap sisi
bagian bawah kepala mereka. Ini mungkin dapat membentuk baik fokus, tapi buruk
terselesaikan gambar.Mereka bergerak kepala mereka dari sisi ke sisi mungkin
sebagai alat menilai jarak benda, khususnya tanaman. Mereka mengandalkan pendek
mereka antena untuk membantu mereka menemukan makanan.
Beberapa ulat yang mampu mendeteksi
getaran, biasanya pada frekuensi tertentu. Ulat dari umum -ujung ngengat hook ,
Drepana arcuata (Drepanoidea) menghasilkan suara untuk mempertahankan sarang
sutra mereka dari anggota spesies mereka sendiri,oleh gesekan terhadap daun
dalam duel akustik ritual. Mereka mendeteksi getaran yang dilakukan oleh pabrik
dan tidak bunyi di udara. Demikian pula, rol daun ceri serotinella Caloptilia
gulungan membela mereka.Tenda ulat juga dapat mendeteksi getaran pada frekuensi
beats sayap dari salah satu musuh alami mereka.
KLASIFIKASI
Para geometrids , juga dikenal sebagai
inchworms atau Loopers, yang dinamakan demikian karena cara mereka bergerak, muncul
untuk mengukur bumi (yang geometrid kata-alat ukur berarti bumi dalam bahasa
Yunani ), alasan utama untuk ini penggerak yang tidak biasa adalah penghapusan
hampir semua yang proleg kecuali clasper pada segmen terminal.
Ulat memiliki tubuh lunak yang dapat
tumbuh dengan cepat antara moults. Hanya kapsul kepala mengeras. Dalam ulat,
yang rahang yang tangguh dan tajam untuk mengunyah daun, pada orang dewasa yang
paling Lepidoptera, yang rahang sangat dikurangi, atau lembut. Di balik rahang
dari ulat adalah pemintal , untuk memanipulasi sutra.
Beberapa larva dari Hymenoptera (semut,
lebah dan tawon) agar dapat muncul seperti ulat Lepidoptera tersebut. Ini
terutama terlihat pada Sawfly keluarga dan sementara larva dangkal menyerupai
ulat, mereka dapat dibedakan dengan adanya proleg pada setiap segmen perut.
Perbedaan lain adalah bahwa ulat Lepidopteran telah crochets atau kait pada
proleg sementara ini tidak hadir pada larva sawfly. Juga di ulat Lepidopteran
adalah terbalik Y berbentuk jahit di bagian depan kepala. Larva sawflies berbeda
pula dalam memiliki menonjol ocelli pada kapsul kepala.
SELF
DEFENSE
Banyak hewan memakan ulat karena mereka
kaya akan protein, merugikan, ulat telah berevolusi berbagai sarana pertahanan.
Munculnya ulat sering dapat mengusir predator, tanda-tanda dan bagian tubuh
tertentu dapat membuatnya tampak beracun, berukuran lebih besar sehingga
mengancam, atau non-dimakan. Beberapa jenis ulat memang beracun, dan mampu
menembak asam
Beberapa ulat telah lama
"cambuk-seperti" organ yang melekat pada ujung tubuh mereka. ulat
tersebut menggoyangkan organ untuk menakut-nakuti diri lalat.
Ulat telah berevolusi pertahanan
terhadap kondisi fisik seperti kondisi lingkungan dingin, panas atau kering.
Beberapa spesies Arktik seperti groenlandica Gynaephora telah berjemur khusus
dan perilaku agregasi,selain dari adaptasi fisiologis untuk tetap dalam keadaan
tidak aktif.
PENAMPILAN
Banyak ulat samar berwarna dan
menyerupai tanaman yang mereka makan dan bahkan mungkin memiliki bagian-bagian
yang meniru bagian-bagian tanaman seperti duri. Ukuran mereka bervariasi dari
sesedikit 1 mm sampai sekitar 3 inci. Beberapa terlihat seperti benda-benda di
lingkungan seperti kotoran burung. Banyak pakan tertutup di dalam galeri sutra,
daun digulung atau oleh pertambangan antara permukaan daun. Ulat dari
arizonaria Nemoria yang tumbuh dalam pakan musim semi pada dedaunan ek dan
muncul hijau. Para mengeram musim panas muncul seperti ranting kayu ek.
Pengembangan diferensial dihubungkan dengan isi tanin dalam makanan.
Lebih agresif membela diri tindakan
dilakukan oleh ulat. Ulat ini telah berduri seperti bulu atau rambut panjang
halus setae dengan tips dilepas yang akan mengganggu oleh penginapan di kulit
atau selaput lendir. Beberapa burung, seperti Kedasih , akan menelan bahkan
hairiest ulat. Pertahanan yang agresif kebanyakan bulu terkait dengan racun
kelenjar, yang disebut urticating rambut , sebuah racun di antara defensif
bahan kimia yang paling ampuh dalam setiap hewan diproduksi oleh Amerika
Selatan ngengat sutra genus Lonomia . Ini adalah antikoagulan cukup kuat untuk
menyebabkan manusia untuk perdarahan sampai mati (Lihat Lonomiasis ). Bahan
kimia ini sedang diselidiki untuk aplikasi medis potensial. rambut Sebagian
besar urticating berkisar efek dari iritasi ringan sampai dermatitis .
Tanaman telah berevolusi racun untuk
melindungi diri dari herbivora dan beberapa ulat telah berevolusi
penanggulangan dan memakan daun tanaman ini beracun. Selain menjadi tidak
terpengaruh oleh racun, mereka menyita dalam tubuh mereka, membuat mereka
sangat beracun untuk predator. Zat kimia ini juga dibawa masuk ke tahap dewasa.
Spesies ini beracun, seperti ngengat Cinnabar (Tyria jacobaeae) dan raja (
Danaus plexippus ) ulat, biasanya mengiklankan diri dengan cerah atau bergaris-garis
berwarna hitam, merah dan kuning-warna bahaya (lihat aposematism ). Setiap
predator yang mencoba makan ulat dengan mekanisme pertahanan agresif akan
belajar dan menghindari upaya masa depan
Beberapa ulat memuntahkan cairan
pencernaan asam pada musuh menyerang. Banyak papilionid larva menghasilkan bau
tidak sedap dari kelenjar extrudable disebut osmeteria .
Ulat dapat menghindari predator dengan
menggunakan garis sutra dan dropping off dari cabang saat terganggu.
Beberapa ulat mendapatkan perlindungan
dengan mengaitkan diri dengan semut . Para Lycaenid kupu-kupu sangat terkenal
untuk ini. Mereka berkomunikasi dengan semut pelindung mereka dengan getaran
serta sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan makanan.
Beberapa
ulat yang suka berteman , agregasi besar dipercaya dapat membantu dalam
mengurangi tingkat parasitisasi dan pemangsaan. Cluster memperkuat sinyal
pewarnaan aposematic, dan individu dapat berpartisipasi dalam kelompok atau
menampilkan regurgitasi.
Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut
dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang
dibungkus benang sutra atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra.
Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat lalu akan memulai proses yang
menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap ini rata-rata akan
berlangsung selama dua belas hari.
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir
semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya
berupa semacam cairan yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk
perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada tahap kehidupan ini, ada beberapa fakta
menarik yang berhasil diketahui melalui penelitian yang dilakukan di Georgetown
University.Penelitian tersebut menemukan bahwa kupu-kupu masih memiliki
setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki ketika mereka masih
berwujud ulat.
Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori ulat dapat berhasil
selamat dari proses pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat.
Selain itu, bagaimana neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu
yang berukuran lebih besar dan lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi
misteri yang belum terpecahkan. Selain neuron, ada juga bagian tubuh ulat
lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran diri" yang
dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka akan
berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan hanya mulai
tubuh lagi bila telah waktunya bagi ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu.
Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan menggunakan nutrisi yang berasal
dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk bagian-bagian dari
tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda,
dan sel embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula. Sebagai
contoh, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu
dan lain-lain.
Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah
energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu
dewasa ketika pertama kali muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu
sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan
khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak
akan terlihat transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan
cakar tajam mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka
keluar, mereka akan memulai proses pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap
mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh baru mereka. Proses ini dapat
berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah saat ketika kupu-kupu sangat
rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak
memiliki bentuk pertahanan apa pun.
D.
Sistem Organ Lepidoptera
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem
pernapasan
|
Organ
pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap
ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
|
Sistem
pencernaan makanan
|
Sistem
pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus
(dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di
lambung kelenjar.
|
Sistem
peredaran darah
|
Tipe
sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh
balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut
oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
|
Sistem
syaraf
|
Sistem
syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata
faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan
Hemiptera) dan alat pendengar.
d.
alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
|
Sistem
ekskresi
|
Pengeluaran
zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
|
Sistem
reproduksi
|
Insecta
kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis
ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah.
Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
|
0 komentar:
Posting Komentar