PERTUMBUHAN PERAKARAN(INISIASI AKAR)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
Tujuan Percobaan …………………………………………………….. 2
Kegunaan Percobaan …………………………………………………. 3
TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………. 4
Botani Tanaman ……………………………………………………….
Syarat Tumbuh ………………………………………………………...
Iklim ……………………………………………………………..
Tanah …………………………………………………………….
Inisiasi Akar ……………………………………………………………
Stek …………………………………………………………………….
Zat Pengatur Tumbuh ………………………………………………….
BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Tempat dan Waktu ………………….………….……………………... 7
Bahan dan Alat ………………………………….…………………….. 7
Prosedur Percobaan …………………………….……………………... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ……………………………………………………………….….. 9
Perhitungan …………………………………………………….……... 9
Gambar ……………………………………………………………….. 10
Pembahasan …………………………………………………….…….. 11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ………………………………………………………...… 13
Saran …………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang di kenal nama bunga Ros atau Ratu Bunga merupakan symbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Afrika tengah,dan Eropa timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis) (http://www.o-fish.com, 2008)
Mawar adalah tanaman semak dari genus rosa sekaligus nama bunga yang di hasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakkan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjang yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang di temui, tinggi tanaman mawar merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. (http://www.wikipedia. org, 2008)
Pokok bunga mawar merupakan jenis tumbuhan berbunga yang sering di tanam sebagai pohon hiasan. Tanaman berbunga pertama muncul pada zaman cretaceous. Pokok berbunga pertama adalah angiospermae. Bunga mawar adalah satu bunga asing bagi bangsa melayu dan suatu kebudayaan asing yang baru terdapat di dunia melayu. Bunga mawar merupakan suatu kebudayaan asing yang baru bertapak di dunia melayu. Bunga mawar mempunyai keharuman yang lemah dan tidak sekuat bunga tempatan. Ini mungkin di sebabkan bunga mawar,agar tidak banyak mempunyai persaingan. Dalam kebudayaan barat,dan kini dalam kebudayaan melayu bunga mawar melambangkan bunga cinta (http://www.wikipedia .org, 2008)
Suatu bunga mawar adalah suatu jenis tumbuhan tetap hijau yang berbunga semak belukar atau anggur mengangkut suatu jenis rosa itu,dalam keluarga rosaceace yang berisi di atas 100 jenis. Jenis membentuk suatu kelompok semak belukar lurus dan pabrik tumbuhan seret atau pemanjangan, dengan batang yang sering memiliki duri tajam/jelas. Kebanyakkan adalah asli asia, dengan angka jenis lebih kecil yang asli ke eropa, amerika utara, dan afrika barat laut. (http://www.wiki pedia.org, 2008)
Ada beberapa jenis bunga mawar tetapi budidaya bunga mawar sangat dijelaskan adalah bunga yang berjenis mawar teh hibrida. Untuk memperoleh produksi mawar yang diperhatikan saat tanam yang tepat (Soekartawi,1996).
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan Inisiasi Akar adalah untuk mengamati pertumbuhan stek tanaman pada konsentrasi zat pengatur tubuh yang berbeda.
Kegunaan Percobaan
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laburatorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut http;//www.o-fish.com. (2008), adapun sistematika mawar diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Didisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Family : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascene Mill,
Rosa multiflora Thunb
Rosa hybrida Hort
Sebagian besar species mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan. Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun penumpu (stipulan) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip tepi daun beringgit meruncing pada bagian ujung daun berduri pada batang yang dekat ke tanah . Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan pengecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Nama bunga biasanya putih dan merah jambu atau kunung dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan dau kelopak. (http://www.wikipedia.org.2008)
Rosa (Rosa ceae) bunga mawar yang tabah, dan memanjat, tumbuhan yang kebanyakan berganti daun setiap daun berduri, yang terbaik mencintai mungkin yang menanam secara luas menanam semak belukar di kebun di zona temperatur tempat bunga mawar asli di temukan. Melalui mutsi dan hibrisasi dalam jumlah kelas berbeda dengan bunga yang besar atau tunggal kecil atau ganda pada umumnya dengan manis semerbak hampir di semuanya. (Graf, 1998)
Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips . masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Species dengan bunga yang terbuka lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yangmembantu penyerbukan sehingga cenderung mengahasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa pengecualian seperti Rose pimpinellifolia menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam. (http://www.wikipedia.org.2008)
Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk sebagai pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa species yang tumbuh liar ditanah berpasir di daerah pantai seperti Rose rugosa dan Rose pimpinellifolia beradaptasi dengan duri halus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurang kerusakan akibat binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. (Pelzar.2008)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanama bunga mawar memerlukan suhu berkisar antara 19 - 30 oc atau menurut Tim Directorat Bina Produksi Holtikultura (1988) suhu berkisar antara 16 – 32 oc bergantung pada jenisnya, dan kelembapan rata – rata 50-60 oc
(Widyawan dan Prahastuti)
Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang biak adalah 1500 – 3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5 – 6 jam perhari. Di daerah cukup sinar matahari mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menyebabkan pengeringan tanaman (htpp ://www.o-fish.com, 2008)
Tanamn mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam di derah beriklim dingin/sub-tropis maupun didaerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 oc dankelemnapan 70-80 % (http://www.o-fish.com.2008)
Tanah
Bunga mawar dapat tumbuh didataran rendah hingga dataran tinggi. Tetapi untuk mawar tertentu seperti mawar the arabica hanya menyukai dataran tinggi sebab bunganya akan tumbuh dengan sempurna, baik bentuk, ukuran, warna, maupun baunya. Media tumbuh sebaiknya tanah yang gembur dan kayaakan kadar hara sebab tanah yang demikian daya tahannya terhadap air relatif baik. Tanaman mawar tidak menyukai air yang menggenang. Mawar tumbuh dengan baik pada tanah yang derajat kesamaannya antara 6 – 8 (Soekartawi, 1996)
Mawar tumbuh baik pada : ketinggian 560 – 800 mdpl, suhu udara minimum 16 - 18 oc dan maksimum 28 – 30 oc. Ketinggian 1100 mdpl, suhu udara minimum 14 – 16 oc, maksimum 24 – 27 oc. Ketinggian 1400mdpl, suhu udara minimum 13,7 – 15,6 oc dan maksimum 19,5 – 22,6 oc. Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh produktif berbunga di dataran rendah samapi tinggi ( pegunungan ) rata-rata 1500 mdpl ( http : //www.o – fish.com, 2008 )
Penanaman dilakukan secara langsung pada tanh secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20 – 30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi, dan drainase baik ( http : // www. O – fish.com, 2008 )
Inisiasi Akar
Sistem akar menjaga pohon dengan kuat di dalam lipatan air dan material makanan dapat larut adalah lahan dan gudang kelebihan susunan makanan. Dan makanan mentah dikirim kepada melalui sampai sistem vaskuler dari akar, dan daun-daun. Sistem akar adalah cabang manapun dan membentang dari semua tempat atau yang sebagian besar pada ketukan yang dalam landasan. Pohon dalam mengambil adalah nampaknya angin dibanding suatu sistem dangkal ( Miller, 1992 ).
Para pelaku pertanian menyatakan bahwa akar (radix )adalah bagian tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : organ yang tidak berbuku-buku dan beruas-rusa, organ tumnuhan yang umumnya tidak berkhlorofil, organ tumbuhan yang umumnya sebagian besar ataupun keseluruhannya berada dalam air (Sutejo dan Karta Sapoetra, 1995 )
Seperti batang, akar mempunyai titik tumbuh di ujungnya, yang pada tumbuhan berbiji terdiri dari sekumpulan sel, sedang pada tumbuhan Plendophyta hanya dari sel tunggal terdapat bentuk piramid tegak, sel apikal. (Tjitrosomo, 1994)
Zat Pengatur Tumbuh
Hormon tumbuh pada bebrapa organ tumbuhan, tetapi pada dasarnya dihasilkan oleh tenunan yang tumbuh dengan aktif, sehingga ujung pucuk dan daun serta buah muda. Kalau konsentrasinya meningkat, hormon ini bergerak dari sumbernya, biasanya melalui sel-sel hidup. (Tjitrosomo.1994)
Sesuai dengan fungsi dan kegunaanya bahwa zat pengatur tumbuh Rootone-F merupakan senyawa atau zat kimia yang dalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau sebaliknya mengubah proses fisiologi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada bagian-bagian vegetatif dari tanaman, dimana hal ini tergantung dari tiap-tiap jenis tanaman atau sifat-sifat dan masing-masing jenis tersebut berasal. (http://www.freewebs.com.2008)
IBA (Indol Butirat Acid) dapat aktif pada konsentrasi yang sangat kecil, akar latral seperti halnya kuncup lateral juga dipengaruhi dari pemakaran zat-zat pendorong pertumbuha akar. IAA dibagi menjadi IBA, NAA, dan aklkohol (Malcohan.1992)
Media Tanam
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. (www.willy.situs hijau.co.id.2008)
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan in dilaksanakan pada hari sabtu, 6 september 2008 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25 m dari permukaan laut.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mewar sekitar 30 cm untuk objek percobaan, top soil sebagai media tanam, pasir sebagai media tanam, rootone-F sebagai zat pengatur tumbuh tanaman yang berbeda, polibag sebagai tempat tanaman, plastic untuk membungkus bagian tanaman yang di stek, tali pelastik untuk mengikat hasil stek, label nama untuk memberi tanda bagi polobag.
Alt-alat yang digunakan adalah gunting/pisau untuk memotong tanaman yang akan di stek, cangkul untuk mencampur dan meletakkan tanah dalam polibag, dan meteran untuk mengukur.
Prosedur Percobaan
Dipilih cabang tanaman yang baik, tidak terlalu tua, dan tidak terlalu muda sepanjang + 20 cm.
Direndam cabang bagian bawah dari larutan Rootone F….% selama….menit.
Diisi media kedalam polibag yaitu campuran top soil dan pasir dengan perbandingan 2:1 lalu disiram dengan air.
Ditanamn tanaman, siram sedikit air, lalu tanaman di tutuodengan plastic transparan lalu diikat dengan tali plastik.
Diamati pertumbuhan tanaman setiap minggu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Parameter: Jumlah Tunas
Tanggal
Pengamatan Perlakuan
Kontrol 250 ppm 500 ppm 750 ppm
1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x
27 September 2008 1 2 1,5 1 2 1,5 1 1 1 2 2 2
4 Oktober 2008 1 3 2 1 2 1,5 1 1 1 2 2 2
11 Oktober 2008 1 3 2 2 3 2,5 1 1 1 2 2 2
18 Oktober 2008 1 2 1,5 2 3 2,5 1 1 1 2 3 2,5
25 Oktober 2008 1 2 1,5 2 3 2,5 1 1 1 2 3 2,5
1 November 2008 1 2 1,5 3 3 3 1 1 1 2 3 2,5
Parameter: Tinggi Tunas
Tanggal
Pengamatan Perlakuan
Kontrol 250 ppm 500 ppm 750 ppm
1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x
27 September 2008 4,5 4,5 4,5 1,5 3,5 2,5 2 4,5 3,25 3,5 5,5 4,5
4 Oktober 2008 5 5 5 2,5 4 5,25 4 5,3 4,65 4,1 4 4,05
11 Oktober 2008 5,2 5,4 5,3 3,5 4,5 4 6 6 6 4,2 4,1 4,15
18 Oktober 2008 5,5 5,4 5,42 4 5 4,5 7 7,5 7,25 4,3 4,1 4,2
25 Oktober 2008 5,5 5,4 5,5 4,5 5 4,75 8 8 8 4,5 4,3 4,4
1 November 2008 5,5 5,5 5,5 5 5,5 5,25 8 8 8 4,6 4,5 4,55
Pembahasan
Pada percobaan,digunakan batang mawar yang sehat dengan diameter batang yang cukup besar dan panjangnya 20 cm. Stek diambil dari bagin bawah batang, dan dikurangi daun-daunnya untunk mengurangi penguapan. Bagian batang mawar yang baik diambil yang tidak layu dan masih berwarna hijau. Hal ini sesuai literartur Hasim (1998), bahan stek yang baik harus diambil dari tanamanyang sehat. Tanaman yang telah mempunyai diameter tangkai panjangnya 20 cm. Stek diambil dari bagian bawah batang. Setelah itu, daunnya dikurangi untuk mengurangi penguapan. Setelah diolesi hormone perangsang pertumbuhan akar, stek langsung ditangkupkan ke media pasir yang telah dicuci dan diseterilkan.
Dari hasil percobaan, semua daun yang tumbuh di batang dipotong agar dapat mengurangi penguapan. Tunas daun pada minggu pertama jumlahnya antara 1-2. tetapi tinggi tunas sudah hamper sekitar antara 2,5 – 4,5. hal ini sesuai literatur Atjung (1988), bahwa sebelum stek ditanam daun yang dibawah sekali dan daun-daun diatasnya separuh dibuang supaya kurang air menguap.
Dari hasil percobaan diperoleh jumlah tunas setip minggunya pertambah dari minggu ke minggu. Pada minggu pertama tanggal 27 September 2008, pada control rata-ratanya 1,5 ; 250 ppm rata-ratanya 1,5 ; 500 ppm rata-ratanya 1 ; dam 750 ppm rata-ratanya 2. sedangkan pada minggu terakhir, tanggal 1 November 2008, control rata-ratanya 2 ; pada 250 ppm rata-ratanya 3 ; pada 500 ppm rata-ratanya 1, dan pada 750 ppm rata-ratanya 2,5. hal ini sesuai literature Tjitrosomo (1994), hormone tumbuh pada beberapa tumbuhan tetapi pada dasarnya dihasilkan oleh tenunan yang tumbuh dengan aktif, sehingga ujung pucuk dan daun serta buah muda. Kalau konsentrasinya meningkat, hormone itu bergerak dari sumbernya,biasanya melalui sel-sel hidup.
Dari hasil percobaan diperoleh pada tanggal 27 September 2008, pada perlakuan control rata-rata 4,5 ; pada 250 ppm rata-ratanya 2,5 ; pada500 ppm rata-ratanya 3,25 ; dan pada 750 ppm rata-ratanya 3,5. sedangkan pada minggu terakhir, tanggal 1 November 2008, pada perlakuan kontrol rata-ratanya 5,5 ; pada perlakuan 250 ppm rata-ratanya 5,25 ; pada perlakuan 500 ppm rata-ratanya 8 ; dan pada perlakuan 750 ppm rata-ratanya 4,55. pada percobaan diberikan zat penatur tumbuh yaitu rootone-F yang membantu tumbuhan sehingga dapat tumbuhlebih besar. Hal ini sesuai literature http//www.freewebs.com (2008), sesuai dengan fungsinya dan kegunaanya bahwa zat pengatur tumbuh Rootone-F merupakan senyawa atau zat kimia yang didalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau sebaliknya mengubah proses fisiologis dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada bagian-bagian vegetatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Rata-rata tinggi tunas pada perlakuan 500 ppm adalah 8 cm pada minggu keenam.
2. Tinggi tunas rata-rata paling rendah pada perlakuan 250 ppm adalah 2,5 pada minggu kesatu.
3. Jumlah tunas paling rendah pada perlakuan 250 ppm pada minggu pertama sebesar 1.
4. Jumlah tunas tertinggi pada perlakuan 250 ppm dengan rata-rata 3 pada minggu keenam.
5. Pada perlakuan 750 ppm, perkecambahan dan pertumbuhan jumlah dan tinggi tunas berjalan lambat.
Saran
Sebaiknya pada waktu pengamatan, para praktikan agar teliti dalam menghitung tinggi dan jumlah tunas sesuai dengan hasil yang sebenarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
Tujuan Percobaan …………………………………………………….. 2
Kegunaan Percobaan …………………………………………………. 3
TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………. 4
Botani Tanaman ……………………………………………………….
Syarat Tumbuh ………………………………………………………...
Iklim ……………………………………………………………..
Tanah …………………………………………………………….
Inisiasi Akar ……………………………………………………………
Stek …………………………………………………………………….
Zat Pengatur Tumbuh ………………………………………………….
BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Tempat dan Waktu ………………….………….……………………... 7
Bahan dan Alat ………………………………….…………………….. 7
Prosedur Percobaan …………………………….……………………... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ……………………………………………………………….….. 9
Perhitungan …………………………………………………….……... 9
Gambar ……………………………………………………………….. 10
Pembahasan …………………………………………………….…….. 11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ………………………………………………………...… 13
Saran …………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang di kenal nama bunga Ros atau Ratu Bunga merupakan symbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Afrika tengah,dan Eropa timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis) (http://www.o-fish.com, 2008)
Mawar adalah tanaman semak dari genus rosa sekaligus nama bunga yang di hasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakkan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjang yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang di temui, tinggi tanaman mawar merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. (http://www.wikipedia. org, 2008)
Pokok bunga mawar merupakan jenis tumbuhan berbunga yang sering di tanam sebagai pohon hiasan. Tanaman berbunga pertama muncul pada zaman cretaceous. Pokok berbunga pertama adalah angiospermae. Bunga mawar adalah satu bunga asing bagi bangsa melayu dan suatu kebudayaan asing yang baru terdapat di dunia melayu. Bunga mawar merupakan suatu kebudayaan asing yang baru bertapak di dunia melayu. Bunga mawar mempunyai keharuman yang lemah dan tidak sekuat bunga tempatan. Ini mungkin di sebabkan bunga mawar,agar tidak banyak mempunyai persaingan. Dalam kebudayaan barat,dan kini dalam kebudayaan melayu bunga mawar melambangkan bunga cinta (http://www.wikipedia .org, 2008)
Suatu bunga mawar adalah suatu jenis tumbuhan tetap hijau yang berbunga semak belukar atau anggur mengangkut suatu jenis rosa itu,dalam keluarga rosaceace yang berisi di atas 100 jenis. Jenis membentuk suatu kelompok semak belukar lurus dan pabrik tumbuhan seret atau pemanjangan, dengan batang yang sering memiliki duri tajam/jelas. Kebanyakkan adalah asli asia, dengan angka jenis lebih kecil yang asli ke eropa, amerika utara, dan afrika barat laut. (http://www.wiki pedia.org, 2008)
Ada beberapa jenis bunga mawar tetapi budidaya bunga mawar sangat dijelaskan adalah bunga yang berjenis mawar teh hibrida. Untuk memperoleh produksi mawar yang diperhatikan saat tanam yang tepat (Soekartawi,1996).
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan Inisiasi Akar adalah untuk mengamati pertumbuhan stek tanaman pada konsentrasi zat pengatur tubuh yang berbeda.
Kegunaan Percobaan
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laburatorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut http;//www.o-fish.com. (2008), adapun sistematika mawar diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Didisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Family : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascene Mill,
Rosa multiflora Thunb
Rosa hybrida Hort
Sebagian besar species mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan. Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun penumpu (stipulan) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip tepi daun beringgit meruncing pada bagian ujung daun berduri pada batang yang dekat ke tanah . Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan pengecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Nama bunga biasanya putih dan merah jambu atau kunung dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan dau kelopak. (http://www.wikipedia.org.2008)
Rosa (Rosa ceae) bunga mawar yang tabah, dan memanjat, tumbuhan yang kebanyakan berganti daun setiap daun berduri, yang terbaik mencintai mungkin yang menanam secara luas menanam semak belukar di kebun di zona temperatur tempat bunga mawar asli di temukan. Melalui mutsi dan hibrisasi dalam jumlah kelas berbeda dengan bunga yang besar atau tunggal kecil atau ganda pada umumnya dengan manis semerbak hampir di semuanya. (Graf, 1998)
Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips . masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Species dengan bunga yang terbuka lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yangmembantu penyerbukan sehingga cenderung mengahasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa pengecualian seperti Rose pimpinellifolia menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam. (http://www.wikipedia.org.2008)
Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk sebagai pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa species yang tumbuh liar ditanah berpasir di daerah pantai seperti Rose rugosa dan Rose pimpinellifolia beradaptasi dengan duri halus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurang kerusakan akibat binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. (Pelzar.2008)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanama bunga mawar memerlukan suhu berkisar antara 19 - 30 oc atau menurut Tim Directorat Bina Produksi Holtikultura (1988) suhu berkisar antara 16 – 32 oc bergantung pada jenisnya, dan kelembapan rata – rata 50-60 oc
(Widyawan dan Prahastuti)
Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang biak adalah 1500 – 3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5 – 6 jam perhari. Di daerah cukup sinar matahari mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menyebabkan pengeringan tanaman (htpp ://www.o-fish.com, 2008)
Tanamn mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam di derah beriklim dingin/sub-tropis maupun didaerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 oc dankelemnapan 70-80 % (http://www.o-fish.com.2008)
Tanah
Bunga mawar dapat tumbuh didataran rendah hingga dataran tinggi. Tetapi untuk mawar tertentu seperti mawar the arabica hanya menyukai dataran tinggi sebab bunganya akan tumbuh dengan sempurna, baik bentuk, ukuran, warna, maupun baunya. Media tumbuh sebaiknya tanah yang gembur dan kayaakan kadar hara sebab tanah yang demikian daya tahannya terhadap air relatif baik. Tanaman mawar tidak menyukai air yang menggenang. Mawar tumbuh dengan baik pada tanah yang derajat kesamaannya antara 6 – 8 (Soekartawi, 1996)
Mawar tumbuh baik pada : ketinggian 560 – 800 mdpl, suhu udara minimum 16 - 18 oc dan maksimum 28 – 30 oc. Ketinggian 1100 mdpl, suhu udara minimum 14 – 16 oc, maksimum 24 – 27 oc. Ketinggian 1400mdpl, suhu udara minimum 13,7 – 15,6 oc dan maksimum 19,5 – 22,6 oc. Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh produktif berbunga di dataran rendah samapi tinggi ( pegunungan ) rata-rata 1500 mdpl ( http : //www.o – fish.com, 2008 )
Penanaman dilakukan secara langsung pada tanh secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20 – 30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi, dan drainase baik ( http : // www. O – fish.com, 2008 )
Inisiasi Akar
Sistem akar menjaga pohon dengan kuat di dalam lipatan air dan material makanan dapat larut adalah lahan dan gudang kelebihan susunan makanan. Dan makanan mentah dikirim kepada melalui sampai sistem vaskuler dari akar, dan daun-daun. Sistem akar adalah cabang manapun dan membentang dari semua tempat atau yang sebagian besar pada ketukan yang dalam landasan. Pohon dalam mengambil adalah nampaknya angin dibanding suatu sistem dangkal ( Miller, 1992 ).
Para pelaku pertanian menyatakan bahwa akar (radix )adalah bagian tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : organ yang tidak berbuku-buku dan beruas-rusa, organ tumnuhan yang umumnya tidak berkhlorofil, organ tumbuhan yang umumnya sebagian besar ataupun keseluruhannya berada dalam air (Sutejo dan Karta Sapoetra, 1995 )
Seperti batang, akar mempunyai titik tumbuh di ujungnya, yang pada tumbuhan berbiji terdiri dari sekumpulan sel, sedang pada tumbuhan Plendophyta hanya dari sel tunggal terdapat bentuk piramid tegak, sel apikal. (Tjitrosomo, 1994)
Zat Pengatur Tumbuh
Hormon tumbuh pada bebrapa organ tumbuhan, tetapi pada dasarnya dihasilkan oleh tenunan yang tumbuh dengan aktif, sehingga ujung pucuk dan daun serta buah muda. Kalau konsentrasinya meningkat, hormon ini bergerak dari sumbernya, biasanya melalui sel-sel hidup. (Tjitrosomo.1994)
Sesuai dengan fungsi dan kegunaanya bahwa zat pengatur tumbuh Rootone-F merupakan senyawa atau zat kimia yang dalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau sebaliknya mengubah proses fisiologi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada bagian-bagian vegetatif dari tanaman, dimana hal ini tergantung dari tiap-tiap jenis tanaman atau sifat-sifat dan masing-masing jenis tersebut berasal. (http://www.freewebs.com.2008)
IBA (Indol Butirat Acid) dapat aktif pada konsentrasi yang sangat kecil, akar latral seperti halnya kuncup lateral juga dipengaruhi dari pemakaran zat-zat pendorong pertumbuha akar. IAA dibagi menjadi IBA, NAA, dan aklkohol (Malcohan.1992)
Media Tanam
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. (www.willy.situs hijau.co.id.2008)
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan in dilaksanakan pada hari sabtu, 6 september 2008 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25 m dari permukaan laut.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mewar sekitar 30 cm untuk objek percobaan, top soil sebagai media tanam, pasir sebagai media tanam, rootone-F sebagai zat pengatur tumbuh tanaman yang berbeda, polibag sebagai tempat tanaman, plastic untuk membungkus bagian tanaman yang di stek, tali pelastik untuk mengikat hasil stek, label nama untuk memberi tanda bagi polobag.
Alt-alat yang digunakan adalah gunting/pisau untuk memotong tanaman yang akan di stek, cangkul untuk mencampur dan meletakkan tanah dalam polibag, dan meteran untuk mengukur.
Prosedur Percobaan
Dipilih cabang tanaman yang baik, tidak terlalu tua, dan tidak terlalu muda sepanjang + 20 cm.
Direndam cabang bagian bawah dari larutan Rootone F….% selama….menit.
Diisi media kedalam polibag yaitu campuran top soil dan pasir dengan perbandingan 2:1 lalu disiram dengan air.
Ditanamn tanaman, siram sedikit air, lalu tanaman di tutuodengan plastic transparan lalu diikat dengan tali plastik.
Diamati pertumbuhan tanaman setiap minggu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Parameter: Jumlah Tunas
Tanggal
Pengamatan Perlakuan
Kontrol 250 ppm 500 ppm 750 ppm
1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x
27 September 2008 1 2 1,5 1 2 1,5 1 1 1 2 2 2
4 Oktober 2008 1 3 2 1 2 1,5 1 1 1 2 2 2
11 Oktober 2008 1 3 2 2 3 2,5 1 1 1 2 2 2
18 Oktober 2008 1 2 1,5 2 3 2,5 1 1 1 2 3 2,5
25 Oktober 2008 1 2 1,5 2 3 2,5 1 1 1 2 3 2,5
1 November 2008 1 2 1,5 3 3 3 1 1 1 2 3 2,5
Parameter: Tinggi Tunas
Tanggal
Pengamatan Perlakuan
Kontrol 250 ppm 500 ppm 750 ppm
1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x
27 September 2008 4,5 4,5 4,5 1,5 3,5 2,5 2 4,5 3,25 3,5 5,5 4,5
4 Oktober 2008 5 5 5 2,5 4 5,25 4 5,3 4,65 4,1 4 4,05
11 Oktober 2008 5,2 5,4 5,3 3,5 4,5 4 6 6 6 4,2 4,1 4,15
18 Oktober 2008 5,5 5,4 5,42 4 5 4,5 7 7,5 7,25 4,3 4,1 4,2
25 Oktober 2008 5,5 5,4 5,5 4,5 5 4,75 8 8 8 4,5 4,3 4,4
1 November 2008 5,5 5,5 5,5 5 5,5 5,25 8 8 8 4,6 4,5 4,55
Pembahasan
Pada percobaan,digunakan batang mawar yang sehat dengan diameter batang yang cukup besar dan panjangnya 20 cm. Stek diambil dari bagin bawah batang, dan dikurangi daun-daunnya untunk mengurangi penguapan. Bagian batang mawar yang baik diambil yang tidak layu dan masih berwarna hijau. Hal ini sesuai literartur Hasim (1998), bahan stek yang baik harus diambil dari tanamanyang sehat. Tanaman yang telah mempunyai diameter tangkai panjangnya 20 cm. Stek diambil dari bagian bawah batang. Setelah itu, daunnya dikurangi untuk mengurangi penguapan. Setelah diolesi hormone perangsang pertumbuhan akar, stek langsung ditangkupkan ke media pasir yang telah dicuci dan diseterilkan.
Dari hasil percobaan, semua daun yang tumbuh di batang dipotong agar dapat mengurangi penguapan. Tunas daun pada minggu pertama jumlahnya antara 1-2. tetapi tinggi tunas sudah hamper sekitar antara 2,5 – 4,5. hal ini sesuai literatur Atjung (1988), bahwa sebelum stek ditanam daun yang dibawah sekali dan daun-daun diatasnya separuh dibuang supaya kurang air menguap.
Dari hasil percobaan diperoleh jumlah tunas setip minggunya pertambah dari minggu ke minggu. Pada minggu pertama tanggal 27 September 2008, pada control rata-ratanya 1,5 ; 250 ppm rata-ratanya 1,5 ; 500 ppm rata-ratanya 1 ; dam 750 ppm rata-ratanya 2. sedangkan pada minggu terakhir, tanggal 1 November 2008, control rata-ratanya 2 ; pada 250 ppm rata-ratanya 3 ; pada 500 ppm rata-ratanya 1, dan pada 750 ppm rata-ratanya 2,5. hal ini sesuai literature Tjitrosomo (1994), hormone tumbuh pada beberapa tumbuhan tetapi pada dasarnya dihasilkan oleh tenunan yang tumbuh dengan aktif, sehingga ujung pucuk dan daun serta buah muda. Kalau konsentrasinya meningkat, hormone itu bergerak dari sumbernya,biasanya melalui sel-sel hidup.
Dari hasil percobaan diperoleh pada tanggal 27 September 2008, pada perlakuan control rata-rata 4,5 ; pada 250 ppm rata-ratanya 2,5 ; pada500 ppm rata-ratanya 3,25 ; dan pada 750 ppm rata-ratanya 3,5. sedangkan pada minggu terakhir, tanggal 1 November 2008, pada perlakuan kontrol rata-ratanya 5,5 ; pada perlakuan 250 ppm rata-ratanya 5,25 ; pada perlakuan 500 ppm rata-ratanya 8 ; dan pada perlakuan 750 ppm rata-ratanya 4,55. pada percobaan diberikan zat penatur tumbuh yaitu rootone-F yang membantu tumbuhan sehingga dapat tumbuhlebih besar. Hal ini sesuai literature http//www.freewebs.com (2008), sesuai dengan fungsinya dan kegunaanya bahwa zat pengatur tumbuh Rootone-F merupakan senyawa atau zat kimia yang didalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau sebaliknya mengubah proses fisiologis dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada bagian-bagian vegetatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Rata-rata tinggi tunas pada perlakuan 500 ppm adalah 8 cm pada minggu keenam.
2. Tinggi tunas rata-rata paling rendah pada perlakuan 250 ppm adalah 2,5 pada minggu kesatu.
3. Jumlah tunas paling rendah pada perlakuan 250 ppm pada minggu pertama sebesar 1.
4. Jumlah tunas tertinggi pada perlakuan 250 ppm dengan rata-rata 3 pada minggu keenam.
5. Pada perlakuan 750 ppm, perkecambahan dan pertumbuhan jumlah dan tinggi tunas berjalan lambat.
Saran
Sebaiknya pada waktu pengamatan, para praktikan agar teliti dalam menghitung tinggi dan jumlah tunas sesuai dengan hasil yang sebenarnya.