BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir
akhir ini di sekitar kita banyak terjadi bencana alam tanah longsor
tanah longsor yang tiba tiba dan banyak orang yang tidak tau penyebabnya
dan pada kesempatan ini kami akan berusaha memafarkan tentang masalah
bencana alam tanah longsor/ erosi. apa sebenarnya erosi itu?,apa
penyebabnya?,bagaimana cara menanggulanginya?,apa saja dampak dari erosi
itu?.
B. Rumusan Masalah
- Pengertian erosi
- Bentuk erosi
- Jenis erosi
- Faktor penyebab terjadinya erosi
- Penyebab erosi
- Bagaimana cara menanggulangi erosi
- Dampak erosi
C. Tujuan
- Menyelesaikan tugas geografi dan menambah nilai pada pelajaran geografi
- Untuk menjalaskan apa sebenarnya erosi itu?,apa penyebabnya?,bagaimana caramenanggulangi erosi itu?,dan apa danpaknya bagi kitasemmua dan keseimbangan alam?
- Setelah kita mempelajari materi ini kita bisa menjaga alam kita ini dan menanggulangi terjadinya erosi.
BAB2
PEMBAHASAN
1. Pengertian erosi
Erosi
adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (datached) dan kemudian
dipindahkan ke tempatn lain oleh kekuatan air, angin, dan garafitasi. Di
Indonesa, erosi yang terpenting adalah erosi yang di sebabkan oleh air.
Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan erosi dipercepat (accelerated erosion). Erosi geologimerupakan erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Sedangakan erosi dipercepat merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang menganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah ang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat ceat sehingga tanah di permukaan (top soil) menjadi hilang.
Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan erosi dipercepat (accelerated erosion). Erosi geologimerupakan erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Sedangakan erosi dipercepat merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang menganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah ang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat ceat sehingga tanah di permukaan (top soil) menjadi hilang.
2. Bentuk erosi
Berdsarkan bentuknya erosi dapat dibedakan menjadi :
a. PelarutanTanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.
a. PelarutanTanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.
b. Erosi percikan (Splash Erosion)
Cura hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di daerah yang berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh kelereng dibawahnya.
c. Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai
dari lapisan yang paling atas. Erosi sepintas lalu tidak terlihat,
karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya
karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.
d. Erosi Alur (Rill ERosion)
Dimulai
dengan genagan-genagan kecil setempat-setempat di satu lereng, maka
bila air dalam genagan tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas
aliran tersebut. Alur-alur tersebut mudah di hilangkan dengan pengolahan
tanah biasa.
e. Erosi Gully (Gully Erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.
f. Erosi Parit (Channel Erosion)
Arit-parit yang besar sering masih terus mangalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala Neader dari suatu aliran dapat meningkatan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu (Beasley, 1972).
Erosi juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi karena gaya grafitasi . pada umumnya, karena di bagian bawa tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar di tembus air) seperti batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya menjadi jenuh air sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licintersebut sebagai tanah longsor.
3. jenis erosi
Berdasarkan jenisnya erosi di bagi empat jenis
1. Erosi AirErosi
air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan tersebut tidak mampu
memecahkan agregat (bahan-bahan mineral yang tidak bergerak seperti batu
kerikil dan debu) dan menghempaskan partikel-partikel bersama percikan
air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :
a. Erosi percikan yang terjadi karena percikan air hujan kemudian mengalir menuruni lereng secara terus menerus.
b. Erosi permukaan yang terjadi karena aliran air yang mengalir secara terus menerus.
c. Erosi parit yaitu aliran erosi berbentuk parit-parit.
2. Erosi Angin
Erosi
angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit
pasir. Proses pengikisan bantuan yang dilakukan oleh angin disebut
deflasi. Proses erosi ini hanya terjadi di daerah yang kering, misalnya :
padang pasir dan pantai berpasir.
3. Erosi Gletser
Erosi
gletser disebut juga extarasi gletser atau es. Terdapat di daerah kutub
dan puncak-puncak gunung tinggi seperti Gunung Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan Jaya Wijaya.
4. Erosi Abrasi
Erosi
abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah lereng dengan
dinding bagian atas menggantung karena dinding bagian bawah telah
terkikis oleh gelombang air laut.
4. Faktor yang mempengaruhi erosi
1. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi.
2. Tanah Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3. Topografi Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
4. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.
5. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi.
2. Tanah Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3. Topografi Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
4. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.
5. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
5. Penyebab terjadinya erosi
- Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang besar dan kemiringan lereng. Semakin curam lereng semakin besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin lebar vegetasi yang ada maka semakin kecil erosi terjadi.
- Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang mengandung pasir melintasi batuan-batuan yang mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk batu cendawan.
- Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es.
- Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus menerus menghantam bibir pantai.
6.dampak terjadinya erosi
- Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Membawa tanah dari daerah asalnya ke tempat yang lain, dn juga bisa mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
- Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
- Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari bukit atau gunung salju.
- Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan dinding bagian atas menggunung karena dinding bagian bawah tanah terkikis oleh gelombang air laut).
7.cara menanggulangi erosi
Erosi tidak dapat begitu saja dihilangkan namun dapat dikurangi dengan daya manusia. Walaupun sebenarnya faktor yang sangat berpengaruh dalam mempercepat laju erosi adalah manusia, namun tidak berarti bahwa manusia tidak bias berbuat apa-apa dalam mengurangi terjadinya erosi. Setiap orang pasti akan mampu berupaya seperti itu, tinggal kesadaran masing-masing yang harus ada mengenai permasalahan tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan oleh manusia ialah:
- Pertama, sebagai manusia harus sadar akan permasalahan erosi dan dampak yang akan timbul dan menyerang kita sendiri.
- Kedua, janganlah merusak ekosistem hutan karena hutan adalah tempat yang sangat berpengaruh dalam terjadinya erosi disekitarnya. Jika menebangi pohon di hutan segera diganti dengan pohon baru.
- Ketiga, lakukan segera pengolahan tanah pertanian secara bijak dengan cara membuat sengkedan-sengkedan ataupun terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar.
- Keempat, Hijaukan kembali (reboisasi) dan lakukan konservasi hutan-hutan yang telah gundul akibat keserakahan kita sebagai manusia.
Beikut cara menanggulangi erosi pada bagian masing masing
- Pada Eosi Air : dengan membuat terasering, menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.
- Pada Erosi Angin: dengan membuat oasis buatan, dan mengaliri air atau menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang bisa menyimpan air.
- Pada Erosi Gletser : dengan cara menanami pohon-pohon untuk menghalangi longsorang salju.
- Pada Erosi Abrasi : dengan cara memecah ombak-ombak yang besar dengan cara membuat benteng dari karung yang di isi oleh pasir.