PENGENALAN ORDO ORTHOPTERA
Abstrak
Kata Orthoptera berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Ortho (lurus) dan ptera (sayap. Serangga yang termasuk ordo ini jangkrik,
orong orong, gangsir, kecoa, lipas, belalang kayu, belalang setan, belalang
sembah, belalang belalang kerik dan belalang kelapa. Umumnya kaki serangga ini
kuat dan panjang serta dapat digunakan untuk melompat jauh. Banyak jenis
serangga yang masuk jenis ordo ini dapat membuat suara. Gejala yang disebabkan
oleh serangga dapat menyebabkan daun menjadi robek atau bolong, daun tidak
utuh, serangga menyerang dengan cara memakan dan mengunyah dengan jenis mulut
bergerigi, daun yang terserang oleh gigitan serangga ini menyebabkan
daun tidak berpotosintesis dengan baik karena banyak daun yang habis di makan
oleh serangga tersebut. Serangga merupakan penyebab kerusakan terbesar pada
tanaman.
Kata Kunci : Ordo Orthoptera,
Serangga, Gejala Serangan
Pendahuluan
Latar Belakang
Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini
melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran
tubuh sedang sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman
pertanian, ada pula yang bersifat sebagai predator (Rizal, 2010).
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda
berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda
berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000
jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali
variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan
kebiasaannya (Anonimus, 2012).
Hama merupakan binatang perusak tanaman budidaya yang berguna untuk
kesejahteraan manusia. Tanaman yang mudah terserang hama adalah tanaman sayuran
seperti tomat, kol, wortel, sawi dan masih banyak lagi jenis sayuran, beberapa
jenis hama perusak adalah, ulat tritip, ulat titik tumbuh, aphis, ulat buah dan
lain sebagainya yang jumlahnya ribuan. Binatang peliharaan juga dapat berperan
sebagai hama penggangu tanaman, seperti kambing yang dibiarkan berkeliaran dan
tidak dijaga dapat memakan tanaman budidaya yang tentu saja dapat mengakibakan
kerugian bagi para petani, binatang liar yang hidup di hutan seperti monyet
juga dapat menjadi hama, biasanya binatang ini menyrang tanaman budidaya karena
sudah tidak mendapat makanan di hutan karena kurangnya jumlah pohon sebagai
tempat mencari makan bagi binatang-binatang ini (Wahyu, 2011).
Tujuan Praktikum
1. Untuk melihat bagian – bagian dari
serangga dan gejala serangannya.
2. Untuk mengenal bagian – bagian tubuh
dari ordo Orthoptera.
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Belalang Jagung (Valanga nigricornis) :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acridoidea
Genus : Valanga
Spesies : Valanga Nigricornis
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini
memiliki antena yang hampir
selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara
yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan
menggosokkan femur belakangnya
terhadap sayap depan atau abdomen (disebutstridulasi),
atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang
dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun
sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya
berukuran lebih besar dari belalang jantan (wikipedia,2012).
Belalang merupakan serangga herbivora, serangga ini memiliki antena yang
hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki ovipositor pendek. Suara
yang dihasilkan oleh beberapa spesies belalang biasanya dengan menggosokkan
femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen ( disebut stridulasi ).
Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat, belalangn
memiliki dua pasang kaki, sayap lurus (Wahyu, 2011).
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga
bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan
lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax),
dan perut (abdomen)
(wikipedia,2010).
Belalang (Valanga nigricornis)
yang tergolog dari ordo orthoptera biasa disebut dengan belalang kayu. Belalang
kayu memiliki ciri-ciri antara lain memiliki antena pendek, organ pendengaran
terletak pada ruas abdomen serta alat petelur yang pendek. Kebanyakan warnanya
kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada sayap
belakang. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering kali merusak
tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit pengunyah (Sudarmono, 2002).
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata
facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang
sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama
abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut
tympanum (Rioardi, 2009).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum di adakan di laboratorium
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman UMSU
Bahan dan Alat
a. Bahan : - Belalang Jagung (Valanga nigricornis)
b. Alat : - Killing botol
- Penjepit/pinset
- Alkohol/kloroform
- Buku Gambar A4
- Alat
Tulis
Metode Praktikum
a.
Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum
pengenalan ordo Orthoptera.
b.
Siapkan salah satu serangga, yaitu belalang jagung di
atas meja untuk di teliti.
c.
Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk
mematikan serangga belalang tersebut.
d.
Masukkan belang jagung ke dalam killing botol yang
sudah di beri cairan kloroform (CHCL3).
e.
Tutuplah killing botol agar cairan kloroform tidak
menguap keluar.
f.
Tunggu beberapa saat hingga belalang jagung tersebut
mati.
g.
Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan
menggunakan penjepit/pinset dari dalam botol tersebut.
h.
Buatlah belalang tersebut menjadi tiga bagian, yaitu
bagian kepala, bagian dada, dan bagian perut.
i.
Telitilah satu per satu bagian dari belalang tersebut.
j.
Catat dan gambar bagian bagian pada belalang tersebut
pada buku gambar A4.
k.
Berilah nama nama pada bagian bagian belalang tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Hasil
b. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang
didapat ada beberapa serangga yang Kami lakukan penelitian, serangga dari ordo orthoptera
yang diantaranya sebagai berikut :
v
Belalang Jagung (Valanga nigricornis)
Ø Gejala serangan
Gejala yang
disebabkan oleh hama
Ø Pengendalian.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Praktikan
dapat mengetahui bagian bagian tubuh serangga.
2. Praktikan
dapat mengetahui gejala akibat serangan serangga.
3. Praktikan
juga dapat mengetahui ciri ciri dan cara pengendalian serangga.
4. Hama
serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja tetapi juga tanaman jagung dan
tanaman lainnya.
5. Belalang
dapat menghasilkan telur sekitar 90 butir lelur dan bertelur pada awal musim
panas.
B. Saran
Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu diharapkan
bagi seluruh praktikan yang tidak melengkapi alat dan bahan praktikum agar melengkapi perlengkapannya agar tidak di
marahi oleh asdos dan agar tidak di suruh pulang.
0 komentar:
Posting Komentar