BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Mencangkok merupakan salah satu
cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang
memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi.
Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan
menghilangkan kambium
pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian
dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh.
Pada saat mencangkok, kambium pada
cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila
kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika
lapisan cambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di
tempat cambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang
dengan baik.
B. DESKRIPSI
TANAMAN
1. Jenis Tanaman
Kingdom
: Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu
air yang banyak ditanam, tetapi keduanya tidak begitu menyolok perbedaannya:
· Syzygium quaeum (jambu air kecil) dan
· Syzygium samarangense (jambu air besar).
Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang,
Madura, Lilin (super manis), Apel dan Cincalo (merah dan hijau/putih) dan
Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar
(jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat),
dan Manalagi (tanpa biji).
Varietas yang paling komersil adalah Cincalo dan
Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam (merah dan putih).
1. Sejarah Singkat
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina
dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini
masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu
air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam
penampilan. Jambu air (Eugenia aquea) dikategorikan salah satu jenis
buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayaannya untuk tujuan
komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu
dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik
sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
2.
Syarat Tumbuh
a. Iklim
·
Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam
membantu penyerbukan pada bunga.
·
Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yang curah hujannya
rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan.
Dengan kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik
dengan rasa lebih manis.
·
Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan.
Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40–80
%.
·
Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
·
Kelembaban udara antara 50-80 %.
b. Media Tanam
·
Tanah yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik.
·
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok sebagai media tanam jambu air adalah
5,5–7,5.
·
Kedalaman kandungan air yang ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah
0-50 cm; 50-150 cm dan 150-200 cm.
·
Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
c. Ketinggian Tempat
Tanaman jambu air mempunyai daya
adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai
tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.
3. Manfaat Tumbuhan
Pada umumnya jambu air dimakan segar,
tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya.
Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan
dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air
adalah gula dan vitamin C. Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain
disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit
batangnya dapat digunakan sebagai obat.
A. TEKNIK MENCANGKOK
Alat-alat yang dibutuhkan :
1. Tanaman yang akan dicangkok
2. Tanah gembur
3. Pisau
4.
Plastik atau sabut kelapa
5. Tali plastik
6. Air
Cara mencangkok
yang benar dilakukan sebagai berikut :
1.
Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh
vertikal.
2.
Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan
jarak 5-10 cm.
3. Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
4. Apabila memakai
plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil sebagai jalan
masuknya air terlebih dahulu.
5. Setelah lapisan
kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan balut bagian
yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
6. Ikat balutan
tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas dan bawah.
7. Sirami bagian
yang telah dicangkok secara teratur.
8. Setelah kurang
lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar sudah cukup baik,
balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap ditanam di wadah baru.
0 komentar:
Posting Komentar